Monday, January 30, 2017


 


**Warning: Buat orang Palembang asli dan sedang merantau jauh, post ini bisa berakibat kangen rumah, pempek, dan cuko.

Since kita berdua adalah orang Palembang asli yang kebetulan sedang menetap di Jakarta, jadi pulang ke kampung halaman adalah hal wajib yang dilakukan paling nggak setahun sekali. Kali ini, Dwi akhirnya pulang juga ke Palembang dan langsung mampir ke tempat makan yang selalu menjadi tujuan nomor satu kalo pulang. Tak lain tak bukan adalah Vico! Tempatnya sebetulnya ada dua di Palembang, tapi hanya satu yang paling terkenal dan sering didatangi orang-orang karena letaknya di tengah-tengah kota, bahkan berseberangan dengan Palembang Indah Mall (PIM). Tempatnya emang kurang nyaman untuk berlama-lama ataupun nongkrong. Karena ini memang dikhususkan untuk tempat makan aja, makanya jangan harap ada wifi disini. Yang paling terkenal disini adalah pempek dan es kacang merahnya!

Pertama datang, langsung dihidangkan satu porsi pempek berbagai jenis yang isinya ada 10. Ada keriting, kulit, tahu, lenjer, pastel, dan telor (@3.5 K). Bisa customizable kok, kalo kalian hanya suka pempek telor dan kulit, bisa request kalo yang lain diganti. Cukonya? Mantep sekaleeee, kental, asamnya pas, pedasnya bikin nagih, dan ada sedikit hint rasa manis.


Mie Ayam Baksonya juga dahsyat! Mienya kenyal, disuguhkan dengan bakso 3 biji yang cukup kenyal, dan kuahnya meskipun sederhana tapi surprisingly bikin nagih.

 Selain menu yang berbau Palembang, disini juga ada Pecel. IMO, pecel mereka sangat biasa (enak banget enggak, enggak enak juga enggak), jadi ada baiknya mending coba menu Palembang yang lain, yang lebih worth to try.

Sebagai dessert, despite of Es Kacang, I decided to order Es Campur. Isinya campur-campur dan seperti pada umumnya ada kacang merah, tape, cincau hitam, dan cincau. Es serutnya menggunung ke atas dan diguyur dengan santan serta dilengkapi dengan susu kental manis putih dan coklat. Sumpah, ini guilty pleasure banget. Manisnya pas, segernya dapet, dan sangat bikin nagih.



Di tiap meja juga dilengkapi dengan jajanan pasar khas Palembang yang bisa dicoba, misalkan Srikaya khas Palembang. Tapi karena perut sudah keburu full, akhirnya gak nyobain. Tapi, buat kalian yang lagi traveling ke Palembang, gak ada salahnya untuk mencicipi kue ini.


Pempek & Es Kacang Vico

Jalan Letkol Iskandar, 24 Ilir, Palembang, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30113, Indonesia
Opening Hours: 10.00 - 20.00

Friday, January 27, 2017

Halo Foodies! Ceritanya liburan tahun baru kemarin Farisha ke Jogja, dan mampir di salah satu restoran yang cukup terkenal di kalangan turis lokal, yaitu Jejamuran! Restonya terletak di Jl. Magelang KM11 RT01/RW02, Desa Niron, Pandowoharjo, Tridadi, Kec. Sleman, Jogjakarta. Ini resto tuh katanya rame banget pas jam makan siang, sampe waiting list, padahal meja kursi nya banyak dan tempat makannya luas banget. Pas ke sini, ternyata memang beneran rame, rata-rata penuh sama keluarga sih. 


Setelah waiting list sekitar setengah jam, kita akhirnya dapat tempat dan memilih menu. Menu-menu di sini serba jamur lho! Harga-harga nya juga terjangkau banget. Ini menu-menunya:







Terjangkau banget kan? Oh iya, di sini tuh ternyata si empunya resto budidaya jamurnya sendiri, jadi mereka pasti ga bakal kehabisan jamurnya. Ya iyalah, menu utamanya jamur, hehehe. Dekor di depan restorannya pun serba jamur. Unik banget!








Sekarang, kita lihat makanan-makanannya.

Menu yang satu ini namanya Sate Jamur (Rp 16.000). Ini menu yang paling gak terlupakan, soalnya berasa kayak makan sate ayam, padahal ini jamur. Potongan jamurnya gede-gede pula, mantap.


Kalau ini namanya sop jamur (Rp 14.000). Kuahnya bening kayak sop ayam biasa, cuma isinya jamur, brokoli, bakso, dan wortel. 


Berikutnya, ada Jamur Merang Goreng Tepung (Rp 15.000). Ini kayaknya lebih enak buat cemilan, kriuk kriuk banget. Saking nagihnya, akhirnya bungkus lagi buat makan di perjalanan huehuehue

Selain jamur, ada menu-menu lain juga kayak ayam goreng dan karedok.



Untuk minuman, Farisha kemarin pesan Es Dawet Jejamuran (Rp 12.000), tapi lupa fotonya :(. Es dawet jejamuran ini bukan es dawet biasa loh, karena ada jamurnya juga di dalemnya. Seger banget!




Selain menu-menu yang Farisha pesan di atas, masih banyak lagi menu-menu serba jamur lainnya. Mabok jamur deh pokoknya kalau dicobain satu-satu! Yang Farisha suka, resto ini tuh tempatnya adem dan nyaman. Musholla juga tersedia, jadi para turis yang mampir ke sini bisa makan siang sekaligus beribadah.



Pokoknya, Resto Jejamuran ini wajib banget dicobain kalau lagi liburan ke Jogja. Selain menu-menu jamurnya yang enak, harganya juga terjangkau banget! 


Tertarik? 

Jejamuran
Jl. Magelang KM11 RT01/RW02, Desa Niron, Pandowoharjo, Tridadi, Kec. Sleman, Jogjakarta.






Thursday, January 5, 2017


 Hello Foodies! I hope that you all had a happy new year 2017 :)

To start something fresh for the new year, we usually celebrate it with our closest and dearest people, for example our family. Nah, pas new year's lunch kemarin, Dwi mengunjungi salah satu restoran keluarga yang sudah cukup terkenal karena merupakan cabang asli dari negara tetangga, Singapura, yaitu Wee Nam Kee! Buat yang gak tau, Wee Nam Kee ini spesialisasinya adalah makanan peranakan dan paling terkenal dengan Hainanese Chicken Rice-nya.


Space resto ini nggak begitu luas, tapi jarak antar bangku pun tidak terlalu sempit. Terdapat 2 main areas, yang pertama di dalam ruangan dan ada yang di luar ruangan (meskipun jatohnya gak di luar juga sih, karena masih di bawah atap mall). Ambience-nya juga oke banget, karena masih dalam suasana natal, jadi ada ornamen natal gitu. Untuk interiornya, mereka juga menggunakan kaca untuk menyiasati agar ruangan terlihat lebih luas. Lampu yang digunakan yaitu kuning dan semi dimmed light gitu, jadi berasa banget restoran ini targetnya adalah restoran keluarga.




Mantao Goreng (35K). Sebagai appetizer, kita pesan mantao goreng yang keliatan menggoda di buku menu. Satu porsi isinya 3 pieces dan warnanya beautifully golden. Meskipun sedikit oily ketika dimakan pakai tangan, tapi dimaafkan karena super empuk dan lembut banget, kayak bantal. Bagian luarnya renyah dan crispy berwarna coklat keemasan cantik, sedangkan di dalamnya putih bersih seperti kapas. Mantao ini dilengkapi dengan condensed milk, jadi semakin mantep kalo dicocol.



Steamed Chicken Quarter (69K). Kita order salah satu recommended menu mereka. Karena datang berdua, jadi porsi yang pas adalah quarter, sedangkan ada size yang lebih besar juga yaitu half dan whole. Their meat is seriously tender and juicy! They perfectly cooked it. Kecap asin yang disajikan pun bikin tambah gurih. Sambal hainan chicken mereka juga lumayan pedas, cocok buat yang suka spicy nih. Porsi yang quarter ini sangat pas untuk dimakan buat 2 orang, meskipun jujur karena enaknya, Dwi bahkan bisa aja buat makan sendiri hoho.


Sambal Kangkong (35K). Ini basically adalah sayur kangkung yang ditumis sambal. Sambalnya cukup pedas juga, rempah dan ladanya lumayan berasa, dan masih ada potongan cabai merah sebagai pelengkap. Tapi sayang, porsinya sangat cilik kalo dibandingkan dengan harganya. Rasanya pun biasa aja enaknya. Poin plusnya adalah sayurnya dimasak gak terlalu lembut, jadi masih ada tekstur crunchy ketika dikunyah.


Overall, pengalaman pertama kali makan di Wee Nam Kee cukup memuaskan kok. Revisit? Sure!


Wee Nam Kee,
Grand Indonesia, East Mall, Jl. MH. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat
10 am - 10 pm